Kamis, 11 Juni 2009

SENSASI

Dunia keantikorupsian di negeri ini tiba-tiba terperangah ketika orang nomer satu yang memimpin perang gerilya terhadap para koruptor – Bapak Antasari Ashar – ditetapkan sebagai tersangka sebuah pembunuhan berencana.


 

Kasus ini kemudian memanas dan asapnya menyebar ke seluruh media massa sampai ke pelosok. Setiap saat yang kita dengar, lihat dan baca hanya seputar pembunuhan itu. Seketika itu pula beberapa nama yang tadinya tidak dikenal menjadi sangat populer. Sebut saja Rani Yuliani yang disebut-sebut sebagai bibit dari pembawa petaka kejadian itu.


 

Rani yang hanya seorang gadis (status) biasa menjadi sangat terkenal dalam sekejap. Blog pribadinya yang lama tidak terurus dengan hanya 2 posting sukses mendatangkan trafik pengunjung yang luar biasa. Komentar yang masuk mencapai lebih dari seribu. Dari komentar berupa makian, pelecehan hingga ceramah yang sebenarnya semua itu tidak penting buat si empunya.


 

Walau sedemikian terkenalnya Rani, namun khalayak tidak tahu dimana keberadaannya. Para kuli berita tidak ada yang berhasil menemukan dimana gadis beruntung yang malang itu berada. Foto-foto Rani yang sering terpampang baik di dunia maya maupun pemberitaan media massa hanyalah foto usang yang tidak ter-update. Tidak satupun dari ribuan para pemburu foto berhasil mengambil gambarnya.


 

Nama Antasari dan Rani yang sedang naik daun dan terbang ke segala penjuru arah itu tiba-tiba hilang oleh ulah Kapal Perang Diraja Malaysia yang dengan sangat arogan, licik, pengecut dan tidak professional telah melanggar batas kedaulatan RI di perairan Ambalat.


 

Dunia persatuan dan kesatuan Republik ini terusik untuk memerangi Malaysia. Kontroversipun terjadi. Pemberitaan tentang Ambalat menjadi lebih dominan dari seorang Rani yang tidak jelas dimana ujung pangkalnya.


 

Ketika Ambalat berusaha mengusir pemberitaan Antasari, mendadak media membeberkan kasus Manohara, perempuan muda cantik jelita yang berhasil melarikan diri dari sang suami. Kabarnya sang suami adalah seorang pangeran sebuah kerajaan di Malaysia sana.


 

Kasus Manohara menjadi kontroversi yang sengit meluber kemana-mana. Banyak kalangan dikecam karena sebuah kisah cinta yang gagal dari seorang perempuan muda yang pasti tidak patut disebut gadis itu. Kecam mengecampun terjadi. Semua pihak mau menang dan dianggap benar. Kisah biduk rumah tangga yang gagal itu menjadi rumit ketika ternyata ada unsur pidana. Manohara mengaku telah "dikerjai" oleh suaminya di luar kewajibannya sebagai seorang istri.


 

Kisah Manohara masih terus berlanjut ketika seorang Ibu yang suka bermain-main di dunia Maya tiba-tiba diciduk dan dimasukkan sel selama 21 hari karena diadukan telah mencemarkan nama baik sebuah intitusi besar melalui internet.


 

Ibu Prita Mulyasari dituduh telah mencemarkan nama baik RS Omni Internasional melalui email yang menyebar bagai virus itu. Pemberitaan Ibu Prita yang hampir membuat simpati banyak orang ini tidak terlalu dominan oleh karena ulah Manohara yang dengan gencarnya akan mensomasi sana sini.


 

Dari beberapa kisah dalam berita di media massa tersebut bisa dikatakan adanya sebuah sensasi. Baik sensasi yang disengaja maupun tidak. Kita bebas menafsirkan mana sensasi yang disengaja maupun tidak. Sensasi yang disengaja pastilah menguntungkan beberapa pihak.


 

Tapi, apakah Bapak Antasari diuntungkan dengan pemberitaan kasusnya? Apakah Rani dirugikan? Tentara Malaysia merugi karena dianggap pengecut? Apakah Ibu Prita bersuka cita dengan pemberitaan atas tuntutan RS Omni Internasional? Bukankah ibu muda ini tidak sengaja, ia hanya berusaha curhat pada teman-temannya, ia pun pasti tidak mau tulisannya berbuntut sedemikian panjangnya. Atau Manohara yang akan jadi selebritis kaya karena beberapa orang siap mengorbitkannya sebagai artis yang belum apa-apa sudah terkenal itu?


 

Kini pemberitaan media massa terpecah antara Manohara dan Ibu Prita. Kisah Manohara seharusnya tidak butuh banyak simpati, karena bermula dari permasalahan cinta monyet gadis bau kencur dengan seorang pangeran muda. Sedangkan kisah Ibu Prita ibarat jatuh tertimpa tangga.


 

Dunia media kadang aneh, penikmat berita sukanya yang hot-hot, obyek berita ada yang suka diberitakan hingga ke ranah privasi yang seharusnya ditutup rapat, entah apa untungnya si obyek dengan sukarela mau diberitakan bahkan ada yang sengaja memanggil pers untuk membeberkan masalah rumah tangga hingga ke tempat tidurnya.


 

Ah………..!

Tiba-tiba saya juga ketularan ingin terkenal, lalu bagaimana caranya? Ada ide? Tapi yang enak-enak saja, ya? Bukan seperti kasus.kasus tersebut di atas, terkenal dengan cara-cara mengerikan.


 

16 komentar:

Linda Belle mengatakan...

oh iya lah...'
media kan emang lebay...
tapi mnrtku sih mano itu dimedia diheboh2kan biar yg sblmnya diademkan dulu spt kasusnya pak antasari itu...

Dunia Polar mengatakan...

wah si gundul kmrn juga terkenal loh, dia membuat skandal.hohoho...
btw pgn trkenal jlekk/buruk nih??

attayaya mengatakan...

mau terkenal?
buatlah yang terbaik untuk dunia

suwung mengatakan...

lari lari sambil ngeblog... dari tempat mbak... nontop ngeblog sampe dimanapun ntar tak bantuin membuat beritanya

J O N K mengatakan...

huahhh, pokoknyaaa ribetttt duehhhh...

ngeblog aja yuks :D

phiy mengatakan...

coba beli sniper trus tembak salah satu koruptor mas. pasti langsung jadi (kriminil) terkenal. hehehe :D

Lisna Lina Simangunsong mengatakan...

Salam kenal yo mas, nompang coret yo mas n lam kenal boleh kan mas....

wah... untuk jadi terkenal itu gampang yo mas... hehehe

JengSRI.Com mengatakan...

alhir2 ini aku juga lagi cari sensasi bang

dwina mengatakan...

Manusia mang seneng yang hot-hot mas..
salah satunya indomie
enak banget kalo di makan pas lg hot
goreng pisang juga
pa lg pas hot-hotnya wuihh
kalo mo terkenal hmm gmana yahhhh
cari sensasi aja mas...
misalnya... jangan makan nasi makan piringnya
hiaaa gak nyambung deh

Andre mengatakan...

Kadang media berguna juga untuk mencari dukungan moril dari orang lain..misalnya untuk kasus ibu prita..banyak blogger, netter ataupun orang lain yang memberikan dukungan buat ibu prita...kan?

Abah mengatakan...

selamat malam dan salam kenal aja neh

attayaya mengatakan...

udah terkenal belom
lempari seorang cewek pakai batu bata
pasti bisa jadi terkenal

sukarnosuryatmojo mengatakan...

ajaklah antasari main golf di ambalat dengan mano sbg caddy-nya... dijamin langsung terkenal.. media kita akan heboh meliput kegiatan ini

LaDy mengatakan...

harusnya aku tuh yg diliput mas.. hahahah.. ;)

MATA HATI mengatakan...

yawda nodonk seleb aj bro pasti terkenal hihi

attayaya dan rusli zainal mengatakan...

sensasi kehidupan jika memenangkan kontes seo bertuah berhadiah 6 juta total 15 juta