Rabu, 15 Juli 2009

JALAN PINTAS

Jalan pintas adalah sebuah kata majemuk yang kurang lebih bermakna sebuah jalan yang diambil agar cepat sampai ke tempat tujuan. Jalan ini kita ambil untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya. Ada alasan lain kenapa saya seringkali mengambil jalan pintas, yaitu menghindari kemacetan. Tentu saja kita bisa mengambilnya apabila “Available”. Jika tidak, artinya kita telah memaksakan kehendak. Dan akan banyak pelanggaran yang diakibatkannya. Dan pastilah ia sangat beresiko, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain bahkan bisa membahayakan jiwa sesama.

Satu contoh, untuk menyeberang jalan raya-biasanya di kota-kota besar-telah disediakan jembatan penyeberangan. Letak jembatan itu masih harus menempuh jarak 100 meter, padahal tempat yang kita tuju hanya 100 meter saja di seberang jalan. Apabila kita mengikuti arus yang seharusnya ditempuh kita menghabiskan waktu dan tenaga untuk berjalan sebesar kurang lebih 300 meter, 100 meter untuk berjalan menuju jembatan, 100 meter menyeberang di atas jembatan dan 100 meter dari jembatan ke tempat tujuan.

Seharusnya, keadaan ini tidak “available” bagi kita untuk mengambil jalan pintas. Tapi seringkali kita mengabaikannya dan langsung saja menyeberang jalan tanpa memperdulikan keselamatan bersama para pengguna jalan. Padahal harapan kita sama, yaitu selamat sampai ke tempat tujuan. Tapi, dengan kenekatan tersebut siapa yang mau menjamin kita selamat sampai ke tempat tujuan? 50-50, itulah perbandingannya, kalau berhasil artinya kita selamat, kalau tidak bisa-bisa mati di tengah jalan karena disambar truk gandeng yang sedang melaju kencang. Beresiko dan sangat membahayakan.

Dalam keseharian kita seringkali saya menemukan orang-orang yang suka mengambil resiko dengan seenaknya mengambil jalan pintas. Tidak sedikit pula saya menemukan perilaku tersebut pasti menimbulkan kerugian banyak kalangan.

Contoh kasus lagi dan ini nyata, saya selalu mengambil jalan pintas bila pergi ke kota. Jalan yang saya lalui itu adalah jalan tembusan dari dan menuju sebuah 2 komplek perumahan. Perumahan ini tergolong besar dan memiliki dua pintu gerbang yang berada di arah yang berlawanan. Dengan melalui jalan ini saya menghemat waktu sekitar 10 menit untuk sampai ke tempat tujuan. Prasarana yang saya lalui tersebut juga cukup bagus, karena sudah beraspal walau kanan kiri jalan masih dipenuhi sawah ladang.

Tidak lebih dari 2 tahun prasarana jalan tersebut sudah hancur, bahkan saya harus membuang waktu 15 menit bila saya melaluinya. Jalan itu kini tidak lagi patut disebut sebagai jalan pintas. Kerusakan jalan yang relatif cepat ini bila diamat-amati disebabkan oleh tidak disiplinnya pengemudi truk besar dengan muatannya yang penuh. Mereka-sepertinya halnya saya tadinya juga bermaksud mengambil jalan pintas, tapi mereka tidak memperhatikan kelas jalan yang mereka lalui. Mereka tidak mengindahkan rambu lalin yang memberitahukan kendaraan apa saja yang bisa melewati jalan tersebut. Dan pelanggaran kecil ini tidak ditindak sehingga telah merusak prasarana yang ada.

2 contoh ini mungkin cukup bagi kita untuk belajar bagaimana melalui jalan pintas yang benar. Jangan sampai kita memaksakan kehendak kita sehingga banyak orang yang dirugikan karena jalan pintas yang kita lalui itu memang tidak seharusnya bisa dilalui.

8 komentar:

Kabasaran Soultan mengatakan...

Sebuah renungan yang mantap dan mencerahkan...\
very nice sharing...

Laston M Nainggolan mengatakan...

Pergunakan jalan pintas dengan proprsional, jangan untuk ambisi jahat.

Tukang Komen mengatakan...

masih ingat film animasi the Cars? sebuah jalan pintas yang dibuat untuk menghemat waktu 10 menit perjalanan yang seharusnya melewati Route 66 telah mengakibatkan matinya sebuah kota kecil yang dulu sangat indah, yaitu Radiator Spring.

Cerita Tugu mengatakan...

orang tu kadang ngga sabaran penginya cepet,ngga tahunya bisa berakibat macet

phiy mengatakan...

jalan pintas = instan.

biasnya yg instan itu justru ngerusak..

J O N K mengatakan...

wah seff,, tapi kadang 'asal telat asal selamat' asyik juga buat di coba :D

genial mengatakan...

setuju sama kang Naenggolan... asal gag buat yg jahat :P hehehehe...

salam hangat :) (ikut2n kangBoed dot kom)

genial mengatakan...

terimakasih kang untuk kedatangan balik nya :)
saiia nyari minuman dingin dulu iia kang... 'granita'... heheheheh.. ciao!!!