Jumat, 17 Juli 2009

BARANGKALI

Kata “Barangkali” kalau dipisah menjadi dua kata menjadi “Barang Kali” akan memiliki makna yang berbeda. Barangkali bisa berarti sebuah harapan yang kemungkinan bisa menjadi kenyataan. Contoh, “Siang ini mendung barangkali sebentar lagi hujan.”

Sementara “Barang Kali” lebih bisa dikatakan sebagai kata majemuk, karena memiliki dua kata tapi hanya memiliki satu makna. Barang bermakna barang secara luas. Apa saja bisa dikatakan barang, entah itu barang hidup atau barang mati. Kali, jika dibaca dengan Bahasa Jawa artinya sungai.

Secara subyektif, menurut saya sendiri (tentu boleh kan?) ”Barang Kali” bermakna barang-barang yang ada di sungai. Segala macam barang yang ada di sungai bisa disebut barang kali. Termasuk ikan dan sampah.

Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita menemukan orang terlena dengan kata barangkali (barang kali). Penjudi adalah salah satunya. Dengan bekal uang sedikit ia akan pergi ke tempat perjudian dengan harapan,”Barangkali saya menang hari ini.”

Ketika penjudi ini kalah hari itu, keesokan harinya ia datang lagi ke tempat perjudian masih dengan harapan yang sama, ”Barangkali saja menang.” Mimpi menang dalam berjudi adalah membeli harapan kosong yang sia-sia.

Apakah penjudi saja yang bisa dikatakan demikian? Tidak.

Masih banyak orang yang suka membeli mimpi. Di Televisi marak sms dan telepon quiz yang disiarkan secara langsung, biasanya pada tengah malam hingga dini hari. Kalau kita perhatikan, sepertinya acara ini adalah sia-sia. Sangat ironis sekali ketika berbagai pihak berusaha melarang perjudian dan memeranginya. Sementara banyak yang mengatakan energi listrik terbatas dan harus dihemat, tapi stasiun televisi yang mungkin sudah kehabisan format acara itu dengan leluasa menggelar quiz dengan menjanjikan hadiah jutaan rupiah. Apakah tidak lebih baik stasiun TV shut down station saja untuk beberapa jam sambil mengistirahatkan perangkat dan juga para operatornya. Dengan demikian, bisa menghemat listrik. Kalau tidak ada acara itu pastilah berkurang orang yang akan membuang energi listriknya dengan mencoba ”Barangkali” dapat hadiah.

Kehidupan yang selalu mengedepankan ”barangkali” ibarat hidup dalam angan-angan. Berusaha meraih sesuatu dengan barangkali, tidak ubahnya berusaha meraih barang kali (barang di sungai). Orang yang suka memancing di kali belum tentu akan mendapat ikan yang sama, sama besar sama jenis atau bisa juga bukan ikan yang nyangkut di mata kailnya.

Demikian juga orang menjala di kali, barang kali yang masuk ke dalam jalanya belum tentu hanya ikan, jala itu akan menjaring bermacam-macam barang kali. Bisa sampah organik (yang keluar dari manusia atau hewan) bisa juga sampah anorganik.

Demikianlah kata ”barangkali” dengan arti yang sesungguhnya dengan ”barangkali” hasil modifikasi saya akhirnya memiliki arti yang tidak jauh beda. Yaitu hasil yang belum tentu sama dengan harapan kita. Orang yang menjala ikan berharap dapat ikan tapi jaringnya akan mendapatkan juga barang yang tidak diharapkan. Para penjudi dan pemimpi hadiah juga akan mendapatkan apa yang tidak diharapkan yaitu ”kekecewaan”

Hidup dalam lingkup ”barangkali (barang kali)” adalah hidup yang penuh mimpi. Mimpi hanya bisa kita dapatkan bila kita tidur. Orang yang tidur itu pasif, tidak menghasilkan apa-apa. Mimpi mendapatkan jutaan rupiah dalam sekejab adalah sia-sia. Tapi berusaha kerja untuk mendapatkan uang walau hanya ribuan rupiah adalah tindakan nyata yang pasti menghasilkan.

27 komentar:

Itik Bali mengatakan...

Barang kali aku kasih komen disini bukan cuman kebetulan
tapi memang mau buat komen..
he..he

Ayu Laksmi mengatakan...

Mas aku datang dengan blog baruku yang lain..
mampir ya ...

genial mengatakan...

anjrit ke salip gw :(( wkwkwkwkwkwkwkkwkwk.. dogol amad da ahh :) pisss!!!

genial mengatakan...

pertamaxxx...

tak ada orang yang menang, semua 'kalah' klu uda berhubungan dengan hal satu itu, judi.
Mas Dukun sering tanya : knp kau selalu datang padaku? apa km pikir aku punya sesuatu yg sanggup membebaskanmu dari kungkungan itu?
sebagian orang kalah jawab: kami gag mencari pahlawan, melainkan sekedar haus akan sahabat, kami gag menuntut agar pindah dari kalah menjadi menang, setidaknya kami punya sahabat dlm kekalahan.

bayangkan.. uda tau mrk itu 'kalah' tp sedemikian magisnya 'judi' buat mrk hingga tak sanggup di tinggalkan...

salam hangat

guskar mengatakan...

saya menghargai dan salut para pencari pasir/batu drpd para penjudi itu. barang kali yg berupa pasir dan batu itu, dengan sabar mereka saring... untuk memisahkan pasir dan batunya lalu ditumpuk di pinggir kali, sedikit demi sedikit berpacu dengan cucuran keringatnya...

RCO mengatakan...

@Gus Kar : Usaha para pencari pasir batu boleh kita hargai, tapi tahukah kita bahwa pencarian pasir batu telah menyebabkan efek lain terhadap lingkungan. Seandainya ada pekerjaan lain, dan negeri ini mampu memberi nafkah pada mereka yang lebih layak, pencairan sirtu di sungai harus dihindari.

Tukang Komen mengatakan...

barangkali kita bisa dapat duit dari ngeblog he...he...he....

Sang Cerpenis bercerita mengatakan...

boleh aja bermimpi asal juga berusaha. jadi BARANGKALI akhirnya menjadi BARANG YANG SESUNGGUHNYA.

phiy mengatakan...

aku kok jadi mikir yg ngga2 ya. itu loh barang kali, barang yg suka ngapung di kali, yang kuning itu :D

Dedot mengatakan...

barangkala anda benar... :D

J O N K mengatakan...

biar gak jadi 'barangkali' >> gimana ya :D

Cerita Tugu mengatakan...

hlo..tapi "kali" dalam bahasa indonesia ratinya penjumlahan bersusun contoh,dua kali tiga sama aja dengan dua ditambah dua ditambah dua end hasilnya kan sama

genial mengatakan...

mampir lg nii 'barangkali' ajja sekarang udah adem?!?? heheheh

RCO mengatakan...

@Genial : Apnya sing adem?

attayaya mengatakan...

barang siapa neh yang ada di kali
barangkali punya blogger

senoaji mengatakan...

kang mau pesen aja, ada pop-up ads ketika ngeklik lanjutkan... buatku nganggu je kang, sori yooo... suwun..

trimatra mengatakan...

dan...juga yang suka kirim2 ketig reg spasi tanggal lahirmu, itu juga "barangkali' jawaban ramalan nasibnya baik. payah dech

ammadis blog mengatakan...

He..he...he...barangkali...barangkali....

Tapi bisa jadi kosa kata yg barangkali juga paling banyak dipakai....

dewi mengatakan...

barangkali.. asal di barengi usaha n di lakukan dengan sungguh2 dan halal..bisa jadi gak barangkali lagi loh ...maturnuwun mas rco dah boleh numpang komen

Tukang Komen mengatakan...

mampir di siang bolong "barangkali" ada yang baru...

BIG SUGENG mengatakan...

Mimpi barangkali lebih indah daripada nggak punya mimpi
cuma yang diimpikan adalah sesuatu yang kecil kemungkinannya. Masalahnya adalah ada pihak2 yang memanfaatkan kondisi psykologis orang lain untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya...

yanuar catur rastafara mengatakan...

barang kali tu mungkin kayak airnya, kerikilnya
hehehehehe
piss broo
n salam kenal yak

bang FIKO mengatakan...

Asyik pengolahan katanya.. Hehehe.. Barangkali dirimu berbakat jadi tukang olah kata atau penulis handal.

YolizZ mengatakan...

barang kali barangnya siapa?? hehehehe...

barangkali aku kesini mo numpang ngasih komen,, hihihi...

MATA HATI mengatakan...

ya namanya "barangmimpi".. bisa jadi nyata ato bunga lelap hehe

Bahtiar Baihaqi mengatakan...

Yang pasti (bukan barangkali) aku dah lama ketinggalan kabar dari Mas RCO. Tahu-tahu rumahnya dah berpenampilan baru. Makin keren.
Salam kangen, tetap erat.

bocahbancar mengatakan...

Selamat sore Mas, semoga sehat2 selalu