Rabu, 07 Oktober 2009

CAMBUK

Momen lebaran tahun kemarin ada sesuatu yang menarik ketika seorang teman lama datang. Dia bekas anak buah ketika berada di negeri Jiran sembilan tahun silam. Ia agak terkesima melihat perkembangan bisnis kecil-kecilan saya. Sebab inilah yang saya cita-citakan sejak di negeri rantau walau saat itu gagal mendapatkan modal. Tapi ketika tahu saya masih jadi "buruh" sebuah instansi swasta ia malah menertawakan saya. Dia bilang saya belum tobat juga jadi "buruh" padahal sudah punya usaha yang memadai (setidaknya menurut pendapat dia). Sayapun berkilah, bila saya masih mengemban tugas membimbing beberapa teman sampai akhir tahun ini.


 

Sejak 6 tahun silam memanglah saya belum memiliki apa-apa, sehingga saya masih harus rela jadi "buruh" untuk sekedar meyimpan recehan sebagai bekal usaha mandiri. Tapi kemudian saya jadi terlena ketika gaji dari tempat kerja semakin meningkat. Tak bisa dipungkiri, memang saya jadi kurang bersemangat untuk berwiraswasta. Tapi semenjak peristiwa pertemuan itu, seperti sapi penarik pedati yang terkena CAMBUK akhirnya semangat saya bangkit kembali.


 

Terima kasih teman, …………………!

Tapi maaf saya bukan sapi. Saya bisa berlari lebih cepat dari binatang itu walau harus terengah-engah.


 

8 komentar:

Wandi thokw mengatakan...

Cambuknya maknyus sekali mas, salam kenyal juga yakhrr.... :lol:

TRIMATRA mengatakan...

tenang aja mas..yang penting dalam jalani hidup ini jangan ada kata menyerah dan putus asa. nice sharing

Itik Bali mengatakan...

Pengalaman adalah guru terbaik
tanpa kegagalan kita gak akan tahu bagaimana meraih keberhasilan
semangat mas!!

Kabasaran Soultan mengatakan...

Nikmati saja prosesnya ...
Rest ..biarkan Sang Maha yang menentukan.
mantap to

wisata riau bersama attayaya mengatakan...

kadang berwiraswasta lebih banyak enaknya lho
ayo semangat

mel mengatakan...

hidup penuh cobaan,,,tapi ingat hidup kaya roda brjalan,,bisa diatas bisa dibawah,,,jangan menyerah ya,,,

online online mengatakan...

mampir ah...lam kenal aja ya,,,,

Sang Cerpenis bercerita mengatakan...

saya juga pernah spt itu. ketika gaji meningkat tapi harus buka kantor jasa hukum. akhirnya terpaksa berhenti kerja dg modal dari gaji yg saya kumpulkan saat bekerja dulu. pelan2 saja, mas.